Rabu, 28 November 2012

PERBEDAAN ANTARA KEBIJAKAN KEAMANAN (SECURITY INSTITUTIONS) DALAM KAWASAN YANG MEMILIKI SUPRANATIONAL INSTITUTIONS DENGAN KAWASAN YANG TIDAK MEMILIKI SUPRANATIONAL INSTITUTIONS


1.      Efek Kepatuhan
Di dalam regionalisme yang memiliki institusi di atas negara, terdapat efek kepatuhan yang lebih karena terdapat badan di atas negara yang membuat kebijakan yang membatasi perilaku negara, termasuk juga dalam bidang keamanan. Seperti juga di Uni Eropa sebagai suatu organisasi regional yang memiliki supranational institutions yakni Parlemen Eropa. Badan tersebut mengeluarkan kebijakan mengenai keamanan yakni ESDP (EU Security and Defence Policy) yang memiliki aturan dan sanksi bagi negara yang melanggar yang ditetapkan Parlemen Eropa. Berbeda dengan regionalisme yang tidak memiliki institusi di atas negara, efek kepatuhan yang ada lebih kecil karena sanksi akan didapat hanya dari badan yang se-level dengan mereka yakni negara anggota yang lain. Jadi, terdapat efek kepatuhan terhadap keamanan yang lebih tinggi di regionalisme yang memiliki institusi supranasional.
2.      Sifat Kebijakan Keamanan
Keamanan dalam regionalisme yang memiliki supranational institutions lebih bersifat sub-ordinasi karena kerjasama yang dibentuk dan dijalankan berasal dari keputusan badan supranasional di atas negara yang akhirnya “memaksa” negara untuk patuh dan menjalankan kebijakan keamanan tersebut. Sedangkan pada regionalisme tanpa badan supranasional lebih bersifat koordinasi karena kesepakatan mengenai keamanan diambil atas dasar keinginan anggota tersebut dalam level yang sama, muncul dari koordinasi antaranggota tanpa ada pihak yang berada di level yang lebih tinggi dari mereka.
3.      Tujuan Kebijakan Keamanan
Tujuan keamanan regionalisme dengan institusi supranasional lebih besar jika dibandingkan dengan regionalisme biasa. Karena fokus keamanan regionalisme biasa lebih pada stabilitas keamanan dalam regionalisme itu sendir dan lebih mengantisipasi ancaman dari dalamnya sendiri karena banyak kemungkinan yang dapat memunculkan security dilemma dalam regionalisme itu. Berbeda dengan regionalisme yang memiliki institusi di atas negara, mereka lebih memikirkan ancaman keamanan yang berasal dari luar meskipun tanpa melupakan keamanan di dalam. Hal itu dikarenakan dalam regional tersebut telah terjadi penyamaan persepsi dan bahkan penyamaan sebagian kebijakan mereka, sehingga rasa percaya dan keamanan antaranggota lebih tinggi. Kompleksitas kebijakannya pun lebih tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar