Minggu, 21 Oktober 2012

DIPLOMASI DAN POLITIK DOMESTIK



          Dalam studi hubungan internasional banyak terdapat kegiatan diplomasi dan negosiasi, khususnya negosiasi dan diplomasi antarbangsa. Secara spesifik jika membahas tentang diplomasi, maka banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya dan juga hal-hal yang berkaitan dengan diplomasi tersebut, salah satunya politik domestik suatu negara. keadaan politik dalam negeri suatu negara tentu memiliki pengaruh terhadap tuntutan diplomasi dan kebijakan luar negeri yang diambil. Meskipun belum terdapat teori yang menyatakan dengan jelasketerkaitan keduanya, namun Putnam dalam tulisannya dapat menjelaskan keterkaitan politik domestik dan diplomasi melalui pendekatan two-level games yang menyatakan bahwa situasi politik dalam proses negosiasi mengandung dua tingkatan yakni tingkatan nasional dan tingkatan internasional. Di tingkatan nasional yakni terdapat kelompok dalam negeri yang terus menekan kepentingannya pada pemerintah agar kebijakan yang dikeluarkan sesuai dengan keinginannya dan politisi membina hubungan baik untuk tujuan  kekuasaan, sedangkan tingkatan internasional menyatakan bahwa pemerintah nasional berusaha memaksimalkan kekuatan untuk memenuhi permintaan dalam negeri dan berusaha menghindari konsekuensi yang merugikan negara. Hal ini berarti bahwa tidak hanya kondisi internasional, tetapi kondisi domestik suatu negara juga menjadi bahan pertimbangan dalam berdiplomasi.

Pendekatan two-level games sangat mengedepankan kepentingan domestik pada sebuah diplomasi, menyebutkan bahwa setiap kegiatan diplomasi yang dilakukan negara harus merujuk pada kepentingan domestik negara tersebut. Hubungan erat antara kepentingan internasional dan domestik menjadi fokus. Politik domestik dan hubungan internasional tidak dapat dipisahkan karena keduanya menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi. Dalam melakukan hubungan internasional, negara juga tentu memikirkan kondisi politik domestiknya, begitupun sebaliknya.
Dalam melakukan diplomasi tentu terdapat untung dan rugi yang akan didapat. Karena itu muncul istilah “win-sets” yakni sebuah titik temu atau bisa dikatakan sebagai kemungkinan kesepakatan itu disepakati. Win-sets dijadikan sebagai goal dari diplomasi. Negosiator dan juga diplomat dalam melakukan diplomasi harus dapat memikirkan kemungkinan untung dan meminimalisir terjadinya kerugian, usaha yang paling rasional adalah dengan adanya take and give dimana ketika kita mengambil atau bisa dikatakan mendapat keuntungan, tentu ada konsekuensi yang harus dibayar. Terkadang terjadi perbedaan kepentingan pada level nasional dan internasional karena belum tentu kepentingan nasional selaras dengan apa yang ada dalam sistem internasional. Para diplomat yang melakukan diplomasi kemudian kembali ke negara asalnya untuk melaporkan hasil perundingannya pada pihak yang bersangkutan, khususnya pada eksekutif negara tersebut. Jika hasil diplomasi tersebut sesuai dengan kepentingan nasional yang di kehendaki, maka langkah selanjutnya adalah dilakukan ratifikasi terhadap hasil diplomasi tersebut. Jika berkaca dari sejarah, salah satu kejadian yang menunjukkan bagaimana politik domestik dan hubungan internasional sangat terkait adalah kebijakan yang mempengaruhi politik domestic dari konferensi internal negara-negara industry maju dunia yang tergabung dalam  perkumpulan group of 7 (G7) yakni Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jepang, Jerman, Prancis, dan Italia. Dalam konferensi itu menjadi kesempatan bagi anggota untuk saling memberi dorongan satu sama lain dalam memutuskan kebijakan-kebijakan ekonomi disaat ekonomi dunia sedang mengalami krisis yang serius. Konferensi tersebut memberikan pengaruh pada kebijakan domestic dan juga kebijakan luar negeri negara-negara anggota G7, tapi bukan hanya untuk anggota G7, tetapi juga negara-negara lain karena negara anggota G7 merupakan  negara maju yang sangat berpengaruh di dunia. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara politik domestik dan diplomasi sangat erat erat hubungannya dan dapat dikatakan sebagai kesatuan yang saling melengkapi untuk mencapai kepentingan nasional dalam kancah internasional serta terus menanamkan andil dengan berdiplomasi dengan negara lain. kegiatan diplomasi yang dilakukan pun menggunakan pendekatan two-level games agar tercapai kepentingan negara dan juga harus dapat menerima konsekuensi atas apa yang didapat karena selalu ada posisi win-sets dalam sebuah proses diplomasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar