Dalam sebuah negosisasi terdapat beberapa tahapan
dalam penyusunannya. Di tahap awal ada yang disebut Prenegotiations, kemudian dilanjut dengan Around-theTable Negotiations, Diplomatic Momentum, dan yang terakhir
Packaging Agreements. Tahap Prenegotiations merupakan tahap awal
dimana pihak-pihak yang akan melakukan negosisasi memikirkan tentang
keuntungan-keuntungan apa yang akan didapat jika negosiasi tersebut dilaksanakan.
Tahap ini sangat penting karena merupakan tonggak awal negosisasi, lanjut atau
tidaknya negosiasi ditentukan pada tahap ini. Di dalam tahap ini pihak yang
berdiskusi berusaha menemukan common
interest dan kemudian melanjutkannya dengan tujuan mencapai kepentingan
yang mereka harapkan. Jika keinginan untuk bernegosiasi tetap dalam keadaan
yang diharapkan, maka selanjutnya akan didiskusikan mengenai agenda negosiasi apa
saja yang akan dibicarakan. Merujuk pada pendapat De Soto bahwa tahap ini lebih
pada tahap dialog daripada negosiasi. Bagian terakhir dari tahap prenegotiations adalah persetujuan
prosedur dimana dalam bagian ini membicarakan tentang komponen-komponen yang
bersifat material yang dibutuhkan dalam proses negosiasi seperti format
negosiasi yang akan digunakan, tempat atau venue,
level dan juga komposisi delegasi yang akan dikirim guna mendiskusikan
kepentingan mereka, dan juga timing.
Tahapan kedua yakni ‘Around-the-Table’ Negotiations dimana setelah tahapan awal
terlampaui dan menemukan kesimpulan tentang bagaimana negosiasi akan
dilanjutkan, negosiator akan meneruskan pembicaraan ke arah yang lebih formal
dan lebih mengerucut pada kepentingan utama. Dalam tahapan ini terdapat dua
bagian utama yakni formula stage yang
berisikan tentang formula atau materi yang akan dibawa, bisa juga dikatakan
sebagai kerangka kesepakatan. Bagian kedua yakni details stage, tahapan ini merupakan tahapan terberat karena pada
bagian ini negosiator berusaha memberikan penjelasan, dan harus sangat
berhati-hati dalam menggunakan bahasa karena bisa saja terjadi kesalahpahaman
antara pihak-pihak yang bernegosiasi. Untuk itu pada bagian ini sering kali
dilakukan oleh orang yang benar-benar telah berpengalaman. Detail stage juga berisi tentang usaha negosiator untuk menunjukkan
keuntungan bersama yang akan didapat sehingga tercipta keseimbangan keuntungan
untuk memunculkan kepercayaan antara kedua pihak. Jika kepercayaan itu kecil
maka yang muncul hanyalah rasa takut dan harapan dari kerjasama pun semakin
kecil. Bagian ini disebut juga moment of
truth , tidak boleh terjadi kesalahan karena satu kesalahan saja akan
berakibat pada hal terburuk yakni tidak tersampainya kepentingan dalam
negosiasi.
Dalam setiap proses dan tahap-tahap negosisasi tentu
tidak selalu berjalan mulus, selalu ada kendala yang dikarenakan oleh berbagai
hal salah satunya adalah bentrok kepentingan antara pihak-pihak yang
bernegosiasi. Negosiator tentu akan mengutamakan national interest nya jika dalam lingkup negosiasi antarnegara.
Kemungkinan terjadinya kegagalan di tengah negosiasi sangat mungkin terjadi,
oleh karena itu diperluka negosiator yang mampu membuat situasi tetap kondusif
meskipun ia juga diharuskan untuk berusaha mencapai kepentingan kelompoknya.
Dalam tahap awal atau prenegotiations sangat
penting adanya bagi negosiator untuk mengatur rencana sehingga pihak lawan atau
rekan kerjasama dapat terpengaruh untuk melanjutkan kerjasama dengan tidak
mengabaikan kepentingannya. Dalam tahap ini juga sering dijadikan ajang
propaganda kepentingan. Tahap selanjutnya merupakan tahap yang memiliki tingkat
komplekstivitas yang lebih tinggi, sepeerti pada tahap terakhir dalam around-the-table negotiations yakni detail stage yang merupakan bagian tang
sangat penting, dibutuhkan orang yang benar-benar berpengalaman untuk
menunjukkan bahkan berusaha mempengaruhi lawan agar kepentingannya tercapai.
Sangat menghindari terjadinya kesalahan karena kesalahan akan berdampak tidak
hanya pada kelompoknya, tetapi juga akan membuat ia sendiri menderita. Namun
yang paling penting dari semua komponen negosiasi adalah bagaimana seorang
negosiator menyusun strategi yang akan digunakan sebagai senjatanya. Diperlukan
waktu yang cukup panjang sehingga pijakan yang akan digunakan pun kuat dalam
menghadapi lawan. Dalam merumuskan strategi, banyak individu yang dibutuhkan
untuk mencari strategi yang benar-benar ampuh. Jadi, negosiasi merupakan satu
kegiatan yang dalam setiap tahapan dan prosedurnya harus dilakukan dengan
tindakan yang telah dipikirkan secara matana, karena kesalahan sekecil apapun
akan membawa dampak bagi terpenuhi atau tidaknya kepentingan kita dalam proses
negosiasi itu. Bukan hanya tahapan utama yang menjadi lebih penting, tapi awal
dan akhir pun sangat penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar